BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

Wednesday, November 14, 2012

White Love


Tuhan.....

Jika boleh aku meminta,
Ku inginkan hati yang setia
'tuk bisa ku percaya
dalam berbagi suka dan duka

Tuhan.....

Jika boleh aku memberi,
Ku ingin berikan kasih putih
Pada orang yang ku pilih
'tuk menjadi pelita hati

Tuhan.....

Jika boleh aku mengadu,
Ku ingin ungkapkan bahasa kalbu
Di setiap sudut ruangmu
Agar hati tak lagi pilu

bias pelangi













Detik demi detik t'lah ku lewati
Demi penantianku yang tak pasti
Menantikan sosok yang berarti
Tuk ceritakan keluh kesah ini

Tapi kini dia telah berlalu pergi
Meninggalkan kenangan yang terpatri
Membiaskan mimpi yang tak pasti

Akankah dia kembali
'tuk obati rindu ini
'tuk menghiburku dalam sepi
'tuk menemaniku dalam mimpi
Membangkitkan kenangan yang tertepi
Dalam relung hati ini

Hati berbisik lirih
Meratap dalam sedih
Merintih dalam pedih
Mengharapkan sebuah kasih

Cinta Maya













Sayang, tahukah kau…...
Sebanyak butiran pasir di pantai,
Itulah cintaku padamu

Sayang, tahukah kau…...
Sebanyak buih di lautan,
Itulah rinduku padamu

Meski aku tahu
Mencintaimu seperti menggenggam air
Meski aku tahu
Merindukanmu seperti menggenggam pasir

Ku tahu cara mencintaimu,
Tapi tak tahu cara membencimu
Ku tahu cara merindukanmu,
Tapi tak tahu cara melupakanmu

Ku mencintaimu dengan tak biasa
Ku merindukanmu dengan segala rasa

Cinta terlarang, rindu terhalang
Terjal batu karang
Kaulah canduku, cinta mayaku

Friday, October 26, 2012

Aku dan dirimu


Kau terlahir untukku dan aku tercipta untukmu
berjumpa di saat yang tepat
berdua merenda kisah indah
melarung bahtera kasih asmara
memenuhi lauhful mahfudz
binar sinar matamu membuatku melayang
kerling nakalmu menggoda, seakan menelanjangiku
mencumbui setiap inchi tubuh ini
belaian yang membuatku menjadi sepenuhnya wanita
saat-saat di mana ia terbang padaku,
saat di mana ku berikan ciuman terbaikku...
dengan sepenuh cinta dan gelora
seperti sinar matahari yang menyala
menyatu dalam desah dan peluh
teringat saat dalam dekap hangatmu
dan kau bisikkan kata,
"jauh aku mencintaimu, seberapa jauh langkah kakiku akan slalu kembali padamu...
aku ingin menjadi angin yang kembali kepangkuanmu,
karena tak satupun sepertimu
ku bawa namamu dalam hatiku, kaulah cintaku"

Seraut kabut

Aku akan di sampingmu wahai pencuri cinta
Ketika fajar pecah dingin dan kabut
bersama laut, kita tertaut
menjangkau ke sisimu dengan mata yang lapar,
untuk membatalkan cakar di tempat tidurmu
meninggalkan roll mimpi ilusi
pada lembar jeda serupa mereka
berharga permata, jika aku berada di sisimu
di malam badai dan dingin
Tak terlihat ketakutan disana
Akan kita lewati bersama seperti malam lainnya
Terpahat erat di bawah angin dan garam,
lampu jalan berkarat, kabut laut terbungkus
padamu di wajahku bermandikan hujan
ciuman yang pernah diberikan sebelum menghilang
dalam mantel yang mengelilingi kita malam ini...

Thursday, October 25, 2012

Indigo atau Paranoid?

















Desir angin gugurkan dedaunan
Terdengar derit ranting patah
Menerka nerka akhir mendung
Entah hujan kan tercurah
Ataukah hanya gerimis sesaat
Tergenang di kelopak netra
Terkadang langit menipu
Sesaat murung kemudian tersenyum

Hanya bisa ku rasa tanpa melihat
Menyisir angan hapuskan bayang
Menatap pijar matamu
Sesaat, ingin ku bekukan diri
Menggumpal sebait nada milikku
Sketsa tak berwarna

Beranjak hengkang dari bilik gerai hati
Menjambak penat dalam lorong takdir
Mengisi puitis indigo trawangan rasa
Paranoid mengunyah barometer angin
Berbisik bahwa engkau terluka
Pedang menyabit genderang hingga ke tulang
Serupa rasio mendentum bola beton
Terbentur ke dinding menjadi puing