BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

Friday, October 26, 2012

Aku dan dirimu


Kau terlahir untukku dan aku tercipta untukmu
berjumpa di saat yang tepat
berdua merenda kisah indah
melarung bahtera kasih asmara
memenuhi lauhful mahfudz
binar sinar matamu membuatku melayang
kerling nakalmu menggoda, seakan menelanjangiku
mencumbui setiap inchi tubuh ini
belaian yang membuatku menjadi sepenuhnya wanita
saat-saat di mana ia terbang padaku,
saat di mana ku berikan ciuman terbaikku...
dengan sepenuh cinta dan gelora
seperti sinar matahari yang menyala
menyatu dalam desah dan peluh
teringat saat dalam dekap hangatmu
dan kau bisikkan kata,
"jauh aku mencintaimu, seberapa jauh langkah kakiku akan slalu kembali padamu...
aku ingin menjadi angin yang kembali kepangkuanmu,
karena tak satupun sepertimu
ku bawa namamu dalam hatiku, kaulah cintaku"

Seraut kabut

Aku akan di sampingmu wahai pencuri cinta
Ketika fajar pecah dingin dan kabut
bersama laut, kita tertaut
menjangkau ke sisimu dengan mata yang lapar,
untuk membatalkan cakar di tempat tidurmu
meninggalkan roll mimpi ilusi
pada lembar jeda serupa mereka
berharga permata, jika aku berada di sisimu
di malam badai dan dingin
Tak terlihat ketakutan disana
Akan kita lewati bersama seperti malam lainnya
Terpahat erat di bawah angin dan garam,
lampu jalan berkarat, kabut laut terbungkus
padamu di wajahku bermandikan hujan
ciuman yang pernah diberikan sebelum menghilang
dalam mantel yang mengelilingi kita malam ini...

Thursday, October 25, 2012

Indigo atau Paranoid?

















Desir angin gugurkan dedaunan
Terdengar derit ranting patah
Menerka nerka akhir mendung
Entah hujan kan tercurah
Ataukah hanya gerimis sesaat
Tergenang di kelopak netra
Terkadang langit menipu
Sesaat murung kemudian tersenyum

Hanya bisa ku rasa tanpa melihat
Menyisir angan hapuskan bayang
Menatap pijar matamu
Sesaat, ingin ku bekukan diri
Menggumpal sebait nada milikku
Sketsa tak berwarna

Beranjak hengkang dari bilik gerai hati
Menjambak penat dalam lorong takdir
Mengisi puitis indigo trawangan rasa
Paranoid mengunyah barometer angin
Berbisik bahwa engkau terluka
Pedang menyabit genderang hingga ke tulang
Serupa rasio mendentum bola beton
Terbentur ke dinding menjadi puing